Alhamdulillah, weekend ini Allah izinkan aku mengikuti suatu program yang sudah lama kuidam-idamkan, iaitu… demonstrasi di Indonesia. Sudah sekian lama kami hanya mendengar cerita dan menonton video, sambil menyimpan angan-angan agar satu hari nanti Malaysia juga akan mempunyai penerimaan yang lebih baik terhadap demonstrasi aman seperti di Indonesia. Kini, tiba peluang untuk menyertai dan menjiwai sendiri demo di Surabaya. Di INA, demonstrasi dipanggil Aksi.
Polis-polis bekerjasama memastikan aksi dan perarakan berjalan lancar tanpa mengganggu lalu-lintas jalanraya. Dan alhamdulillah, tiada langsung semburan gas-gas pemedih mata dihamburkan pada peserta.
Aksi solidaritas Palestina diadakan sebagai bantahan terhadap serangan zalim rejim Zionis ke atas kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan berupa bahan binaan, perlengkapan pendidikan, makanan, ubat-ubatan dan lain-lain kepada masyarakat Gaza yang bukan sahaja telah dikepung malah turut dinafikan hak asasi kehidupan sebagai manusia!
Aksi ini disertai segenap lapisan masyarakat, termasuk kanak-kanak.
Laungan jihad bergema lantas membakar semangat peserta, baik yang tua mahupun yang muda, lelaki mahupun wanita, Jawa mahupun Madura, aktivis mahupun simpatisan, pendek kata semua.
Mereka amat bijak menyentuh hati dan mengaddress setiap lapisan masyarakat yang hadir. Bahkan simpatisan termasuk pak-pak polisi turut mereka raikan dalam ucapan mereka. Secara bersahaja dan dalam nada bercanda, kata-kata pembuka sahaja sudah cukup menghambat hati sang pengguna jalan raya, untuk ikut dan turut serta. Mereka berdialog di atas pentas:
“Saya mau nanya, andai anda seorang cowok, apakah anda tidak malu karena tidak turut serta dan hanya duduk di pinggir-pinggir jalanraya seraya menonton aksi ini?”
“Ya, tentu sekali rasa malu dong!”
“Makanya, mari kita sama-sama menyeru, kepada sesiapa yang merasakan dia seorang cowok di luar sana, agar turut serta bergabung untuk menjayakan aksi solidaritas Palestina ini. Ayuh, maju, maju”
“MAJU! MAJU! MAJU!” (Beramai-ramai)
Bijak kan? Lepas tu, preman-preman (ala-ala gangster) pun join sekali.
Aksi turut disertai pentomin ringkas tentang bagaimana kapal MM dibom Zionis sedangkan penduduk dunia yang lainnya sibuk dengan hal masing-masing. Sajak yang dibaca dengan penuh sayu merobek hati dan menanam benci kepada Zionis laknatullah.
“Biarlah, hari ini mereka menyerang kapal ini tanpa belas kasihan. Esok, 1000 lagi kapal akan datang dari seluruh dunia menentang mereka dan menyelamatkan Gaza!”
“Itu, anak kecil itu, kita harapkan 25 tahun akan datang, dialah yang akan menjadi pejuang pembebas Palestina”
“Itu, ibu yang sedang hamil 3 bulan itu. Kita harap 30 tahun lagi anaknya lah yang akan menjadi mujahid barisan hadapan menentang Zionis”
Allahuakbar!
Tokoh-tokoh PKS memberi ucapan satu demi satu. Biarpun ucapan setiap satunya ringkas, namun tokoh-tokoh tertarbiyah ini berucap dengan amat padat; semuanya terkesan di hati dan membakar semangat juang yang tinggi!
PKS mengatakan stand mereka:
1. Mendesak PBB supaya bertindak tegas terhadap kejadian penyerangan relawan di kapal Mavi Marmara dan memberikan sangsi (denda) berat kepada pemerintah Israel
2. Meminta PBB dan segenap negara yang pro kepada penegakan hak asasi manusia untuk menekan pihak Israel agar segera membuka blockade atas wilayah Gaza
3. Mendesak pemerintah Republik Indonesia agar segera melakukan diplomasi yang kuat sehingga bisa menyatukan negeri-negeri Muslim untuk mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina
4. Mengajak segenap kader, simpatisan PKS, segenap elemen masyarakat, ORMAS (Organisasi Kemasyarakatan) dan Umat Islam di Indonesia untuk tidak berhenti dan terus mendukung dan membela kemerdekaan bangsa Palestina
Laungan semangat bersahutan…
Palestina?
BEBASKAN!
Yahudi?
GO TO HELL!
Satu kata untuk Palestina!
JIHAD!
Dua kata untuk Palestina!
JIHAD FISABILILLAH!
Tiga kata untuk Palestina!
JIHAD FISABILILLAH! ALLAHU AKBAR!
No comments:
Post a Comment